Pendapatan Antam (ANTM) Naik 40%, Tapi Labanya kok Segini?

PT ANEKA Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengumumkan laporan keuangan konsolidasian interim sepanjang periode 9 bulan tahun 2024 (Januari-September 2024, 9M24).

Antam (ANTM) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,20 triliun di periode 9M24. Angka laba bersih itu melemah 22% dari Rp 2,84 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Untuk kuartal III-2024 saja, Antam meraih laba bersih Rp 651 miliar. Lebih kecil dari kuartal II-2024 yang sebesar Rp 1,31 triliun.

Per 30 September 2024, laba per saham ANTM Rp 91,60. Menurun dari Rp 118,54 dari periode yang sama tahun 2023.

Sebenarnya penjualan Antam melonjak sekitar 40% ke Rp 43,20 triliun per akhir September tahun ini. Dibandingkan Rp  30,89 triliun di Januari-September 2023.

Tapi beban pokok penjualan juga membengkak 57% ke Rp 39,09 triliun di 9 bulan 2024, dibandingkan Rp 24,80 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pada 9M24, sebut Direktur Utama Antam (ANTM) Nico Kanter, perseroan masih dihadapkan pada tantangan operasional yang disebabkan oleh kendala perizinan.

Di tengah kondisi yang menantang tersebut, Antam disebut tetap berhasil mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualannya terutama pada komoditas nikel, sementara peningkatan permintaan dalam negeri dan keberhasilan strategi pemasaran telah mendorong kinerja penjualan komoditas emas yang signifikan pada periode ini.

Antam mencatatkan pertumbuhan penjualan 40% menjadi Rp 43,20 triliun jika dibandingkan penjualan pada periode 9M23 sebesar Rp 30,90 triliun. Dengan kontribusi penjualan bersih domestik yang mencapai Rp 39,79 triliun atau setara 92% dari total penjualan bersih Antam periode 9M24.

”Strategi kami untuk memperkuat basis pelanggan domestik telah memberikan dampak signifikan, Antam tidak hanya berhasil memperkuat posisi strategisnya di dalam negeri, tetapi juga membangun ketahanan bisnis dari tantangan geopolitik dan ekonomi global,” tambah Nico dalam keterangan resmi dikutip Kamis (31/10/2024).

Emas Berkontribusi 83%

Pada periode 9M24, Aneka Tambang (ANTM) atau Antam meningkatkan pangsa pasar domestik melalui produk segmen emas yang berkontribusi sebesar 83% terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp 35,70 triliun, meningkat 85% dari capaian pada 9M23 sebesar Rp 19,29 triliun.

Pada 9M24, ANTM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 743 kg (23.888 troy oz). Efektivitas dalam strategi pemasaran, inovasi produk dan penguatan pangsa pasar, berkontribusi pada peningkatan penjualan emas 9M24 sebesar 47% mencapai 28.567 kg (918.450 troy oz), jika dibandingkan capaian penjualan pada 9M23 sebesar 19.460 kg (625.654 troy oz).

Kontribusi penjualan Segmen Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada 9M24 berkontribusi sebesar 14% terhadap total penjualan ANTM dengan nilai penjualan mencapai Rp 6,10 triliun. Kinerja penjualan segmen nikel dipengaruhi oleh tantangan perizinan yang terjadi di awal tahun 2024 sehingga berdampak pada penjualan perusahaan.

Sepanjang 9M24, volume produksi feronikel ANTM mencapai 15.244 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang 9M24 mencapai 11.691 TNi. Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel  ANTM mencapai 7,30 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan bijih nikel ANTM pada 9M24 tercatat sebesar 5,71 juta wmt.

Pada 9M24, kontribusi penjualan segmen bauksit dan alumina memiliki proporsi 3% terhadap total penjualan ANTM dengan nilai penjualan mencapai Rp1,16 triliun. Sepanjang 9M24 ANTM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 637.713 wmt. ANTAM telah berhasil memasarkan produksi bauksit pada 9M24, sejalan dengan telah diperolehnya perizinan bagi perusahaan.

Pada 9M24, Antam mencatatkan total penjualan bauksit sebesar 97.430 wmt. Sementara untuk produk alumina, pada 9M24 ANTM melalui entitas anak perusahaan yang mengoperasikan pabrik CGA Tayan, PT Indonesia Chemical Alumina telah memproduksi sebanyak 105.883 ton alumina. Volume penjualan produk alumina pada 9M24 mencapai 133.065 ton alumina, meningkat 23% dari capaian penjualan alumina pada 9M23 sebesar 108.351 ton alumina. Editor: Theresa Sandra Desfika

Sumber: investor.id, 31 Oktober 2024